Gejala Lymphedema

Pembengkakan lymphedema mungkin sangat sedikit sehingga hampir tidak diperhatikan, atau pembengkakan bisa parah dan merusak. Diucapkan pembengkakan dapat disertai dengan kelelahan saat memindahkan ekstremitas yang terlibat, serta rasa malu.

Selama jangka panjang, kelebihan cairan dan protein dalam jaringan menyebabkan peradangan dan jaringan parut kronis. Pembengkakan itu kuat dan tidak mempertahankan lekukan (lubang) ketika kulit dikompresi oleh jari (bukan edema yang pitting). Kulit di area yang terlibat dapat menjadi bersisik atau pecah-pecah, atau dapat mengembangkan penampilan kulit jeruk (peau d'orange). Kelembutan dan nyeri dapat menyertai perubahan bengkak dan kulit. Hilangnya mobilitas juga dapat terjadi.

Lymphedema juga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi di area yang terkena. Infeksi bakteri pada kulit dan jaringan subkutan (jaringan yang mendasari kulit) adalah jenis infeksi yang paling umum yang terjadi di daerah yang terkena.

Adalah tepat untuk mencari perawatan medis jika Anda yakin Anda menderita lymphedema.

Diagnosis Lymphedema

Diagnosis limfedema sering terlihat jelas dengan riwayat prosedur pembedahan atau kondisi lain yang mencakup kerusakan kelenjar getah bening. Pemeriksaan fisik yang teliti dan riwayat medis akan diperlukan untuk menyingkirkan kondisi lain yang dapat menyebabkan pembengkakan anggota badan, seperti gagal ginjal atau jantung.

Dalam beberapa kasus, tes pencitraan khusus mungkin diperintahkan untuk mengkonfirmasi diagnosis atau memperoleh informasi tentang penyebab lymphedema. Ini mungkin termasuk:

    CT scan atau MRI
    Scan ultrasound Doppler, yang dapat mengidentifikasi penggumpalan darah dalam yang dapat menyebabkan pembengkakan anggota badan
    Limfoskintigrafi, yang merupakan tes yang menggambarkan aliran cairan di pembuluh limfa. Pewarna pelacak disuntikkan ke pembuluh getah bening sebelum dilakukan pencitraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar